search blog

Jumat, 08 April 2011

konsep-konsep Organisasi

KONSEP – KONSEP DASAR ORGANISASI

- Pengertian organisasi
- Elemen organisasi
- Karakteristik organisasi
- Fungsi organisasi
- Teori organisasi
Pengertian Dasar Organisasi
Pengertian dasar tentang komunikasi belum memadai untuk memahami komunikasi organisasi dengan baik ? komunikasi terjadi dalam satu lingkaran yang mempunyai struktur, karakteristik, serta fungsi tertentu yang mungkin berpengaruh terhadap proses sosial.
pengertian organisasi menurut para ahli diantaranya :
1. Menurut Schein bahwa organisasi merupakan suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah organisasi untuk mencapai beberapa tujuan umum melalui pembagian pekerjaan dan fungsi melalui hirarki otoritas dan tanggung jawab. Schein juga mengatakan bahwa organisasi juga mempunyai karakteristik tertentu yaitu mempunyai struktur, tujuan, saling berhubungan satu bagian dengan bagian lain dan tergantung kepasa komunikasi manusia untuk mengkoordinasikan aktivitas dalam organisasi tersebut.
2. Menurut Kochler bahwa Organisasi adalah suatu sistem hubungan yang terstruktur yang mengkoordinasi usaha suatu kelompok organisasi untuk mencapai tujuan tertentu.
3. Menurut Wright Organisasi adalah Suatu bentuk system terbuka dari aktivitas yang terkoordinasi oleh dua orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan bersama.

Dari ketiga pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa organisasi merupakan suatu kumpulan atau sistem individual yang melalui suatu hirarki/jenjang dan pembagian kerja, berupaya mencapai tujuan yang ditetapkan. Dari batasan tersebut dapat digambarkan bahwa dalam suatu organisasi mensyaratkan:

• Adanya suatu jenjang jabatan ataupun kedudukan yang memungkinkan semua individu dalam organisasi tersebut memiliki perbedaan posisi yang jelas, seperti pimpinan, staff pimpinan dan karyawan.

• Adanya pembagian kerja, dalam arti setiap orang dalam sebuah institusi baik yang komersial maupun sosial, memiliki satu bidang pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya.

Organisasi merupakan suatu struktur hubungan manusia. Struktur didesain manusia ---tidak sempurna; Organisasi sangat bervariasi --- ada yang sederhana, ada yang kompleks. organisasi yang lain, disini penataan ulang organisasi dimulai dari penataan ulang struktur organisasi. Hal ini bisa diartikan bahwa penataan elemen-elemen lainnya, jika dianggap perlu, dilakukan setelah penataan struktur dianggap selesai. Pada saat organisasi masih relatif kecil dan aktifitas-aktifitasnya relatif masih sederhana, manajemen organisasi juga tampak sederhana. Akan tetapi ketika organisasi semakin besar dan kompleks, manajemen organisasi menjadi tidak sesederhana seperti pada kondisi sebelumnya. Meski demikian, satu hal yang harus selalu dijaga adalah organisasi harus tetap tampak sederhana (simple) sehingga semua aktivitas berjalan teratur dan tidak tumpang tindih, arus informasi dan komunikasi berjalan lancar, dan semua sumberdaya bisa dimanfaatkan secara optimal. Penataan ulang organisasi dengan demikian dianggap perlu jika kondisi-kondisi diatas tidak terpenuhi.
Penataan ulang organisasi bukan pekerjaan mudah dan tidak semata-mata bersifat scientific. Meski penataan ulang organisasi secara teoritik bisa dimulai dengan menetapkan salah satu dari 8 elemen pokok organisasi sebagai starting point nya, dalam praktik memilih starting point ternyata tidaklah mudah. Pertanyaan selalu muncul misalnya mengapa penataan organisasi dimulai dari struktur bukan dari budaya, apakah betul strukturnya yang salah bukan prosesnya dan seterusnya. Pertanyaan-pertanyaan ini muncul tidak lain karena tidak adanya konsensus diantara konstituen internal tentang permasalahan organisasi (Baum, 2002). Oleh karena itu tidak berlebihan jika Goold and Campbell (www.insureconsultants.com) mensinyalir bahwa penataan organisasi lebih merupakan seni dan bahkan aspek politiknya seringkali begitu menonjol. Akibatnya dalam penataan ulang organisasi sering muncul beberapa konsekuensi yang tidak terantisipasi sebelumnya (Mckinley and Scherer, 2000).
ELEMEN-ELEMEN ORGANISASI
Untuk memahami organisasi, maka perlu mengetahui elemen – elemen dasar organisasi .
5.Lingkungan ( environment )









1. Struktur sosial
Pola atau aspek aturan hubungan yang ada antara partisipan yang ada dalam organisasi.
- Klasifikasi struktur sosial
Struktur sosial adalah pola atau aspek aturan hubungan yang ada antara partisipan di dalam suatu organisasi. Struktur sosial menurut Davis (Scott,1981) dapat dipisahkan menjadi dua komponen yaitu stuktur normatif dan stuktur tingkah laku. Stuktur normatif mencakup nilai, norma dan peranan yang diharapkan. Sedangkan komponen tingkah laku berfokus pada tingkah laku yang dilakukan. Stuktur normatif dan stuktur tingkah laku dari kelompok tidaklah dapat dipisahkan secara jelas dan tidak pula identik, tetapi berbeda tingkatya dan saling berhubungan. Tingkah laku membentuk norma-orma sebagaimana norma membentuk tingkah laku.

2. Partisipan organisasi
Individu – individu yang memberikan kontribusi kepada organisasi individu yang berpartisipasi lebih dari satu organisasi dan keterlibatannyadalam organisasi akan berbeda sesuai dengan peran yang dimainkannya. Oleh karena itu susuan stuktural di dalam organisasi mestilah dirancang untuk disesuaikan dengan tingkat keterampilan. Tingkat keterampilan ini hampir selalu diikuti oleh perbedaan kekuasaan.

3. Tujuan
Sangat diperlukan dalam memahami organisasi. Tujuan : Titik sentral petunjuk dalam menganalisis organisasi. Dalam organisasi ada tujuan organisasi, ada tujuan individu masuk dalam organisasi . Kebanyakan tujuan itu selalu kontroversi.

4. Teknologi
Merupakan penggunaan mesin-mesin atau perlengkapan mesin dan juga pegetahuan teknik dan keterampilan partisipan. Semua organisasi mempunyai teknologi tetapi bervariasi dalam teknik atau kemanjuran dalam memproduksi hasil yang diinginkan.

5. Lingkungan
Di dalam lingkungan internal pada suatu organisasi tentu harus mempunyai hubungan yang harus baik antara bawahan dan atasan. Lingkungan internal suatu perusahaan mempunyai arah secara vertical dalam hal ini dari bawah keatas (anggota ke atasan/pemimpin perusahaan) ,dan lingkungan esternal, dimana yang lingkungan secara eksternal ini adalah hubungan antara pihak perusahaan dan pihak masyarakat . hubungan keduanya harus baik sehingga dalam memasarkan produk dari pihak perusahaan/organisasi dapat diterima oleh masyarakat. Individu masuk dalam organisasi ; menemukan lingkungan baru sekaligus menamba budaya dimana lingkungan asalnya
KARAKTERISTIK DAN FUNGSI ORGANISASI
Organisasi mempunyai karakteristik, diantaranya :
- Bersifat dinamis. Organisasi sebagai system yang terbuka terus menerus mengalami perubahan. Perubahan yang dimaksud yaitu: (1) selalu menghadapi tantangan baru dari lingkungan, tantangan tersebut bisa dalam hal yang positif dimana manusia dapat mengembangkan dirinya ke hal yang lebih baik atau justru sebaliknya dimana manusia bisa hancur hidupnya karena salah jalan. (2) perlu menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan yang selalu berubah, jika kita sebagai manusia yang gamapang menyesuaikan diri harus bisa benar-benar untuk menahan dirinya agar tidak terjerumus ke dalam seseuatu hal yang negatif. Secara implisit perubahan organisasi secara dinamis diakibatkan : a).perubahan ekonomi,jika keadaan ekonomi organisasi dapat berjalan baik maka organisasi tersebutpun bisa maju dan lebih baik (b).perubahan pasaran, Organisasi harus kreatif dan bisa melakukan sesuatu hal yang baru sehingga para konsumen dapat merasapuas dan menerima organisasi tersebut dimasyarakat, (3). perubahan kondisi social, (4) perubahan teknologi. Teknologi yang dimaksud adalah organisasi harus bisa mengikuti perkembagan teknologi sehingga bisa terus berkembang di era yang semakin modern ini..
- Memerlukan informasi. semua organisasi membutuhkan informasi demi keberlanjutan hidup dan perkembangannya. Informasi menentukan semua kemajuan organisasi sehingga hal-hal yang bersifat kritik, keluh kesah dari konsumen bisa dijadikan motivasi dari perusahaan tersebut.
- Mempunyai tujuan.setiap organisasi pasti mempunyai tujuan yang harus membedakan dengan organisasi lain. Jika dalam setipa periode organisasi tersebut dalam melaksanakan tujuan ada yang belum tercapai maka organisasi tersebut harus melaksanakan kegiatan yang terlaksana tersebut di periode berikutnya.
- Memiliki struktur.Organisasi dalam mecapai tujuan membuat aturan-aturan dan hirarki hubungan.Struktur menjadi organisasi membakukan prosedur kerja dan menghususkan tugas yang berhubungan dengan proses produksi fungsi organisasi :
o Memenuhi kebutuhan pokok organisasi
o Mengembangkan tugas dan tanggung jawab
o Memproduksi barang atau orang mempengaruhi orang.

TEORI-TEORI ORGANISASI
Banyak teori yang berkaitan dengan organisasi, tetapi teori-teori yang berkaitan dengan komunikasi organisasi:
1. Teori Klasik
Teori klasik organisasi berkembang pada akhir abad sembilan belas dan awal abad dua puluh kemudian secara umum mulai diakui oleh para ahli organisasi sebagai standar awal untuk menganalisa dan mengarahkan kegiatan organisasi. Teori klasik menekankan pentingnya struktur organisasi dan kontrol administrasi pada kinerja organisasi. Dampak dari teori klasik organisasi telah tersebar luas. Setiap perusahaan besar yang memiliki hirarki administrasi dan sistem aturan formal mengandalkan prinsip mereka pada teori klasik tersebut.
Terdiri dari 2 teori : (1) teori saintifik manajemen (dikembangkan Taylor). Penekanannya – pada pembagian kerja untuk mendapatkan hasil yang maksimal dengan biaya seefisien mungkin sehingga pengelolaan organisasi berdasarkan pada prinsip-prinsip pembagian kerja, otoritas, dan tanggung jawab, kesatuan komando, kesatuan arah, minat masing-masing bawahan terhadap minat umum, pembayaran yang wajar, sentralisasi, mata rantai komando, perintah, kesamaan, stabilitas kedudukan personil yang tetap, inisiatif, rasa kesatuan korp. (2). Teori birokrasi (dikembangkan Max Weber). Penekanannya – pentingnya bentuk struktur hirarki yang efektif bagi organisasi. Birokrasi dicapai melalui pembentukan aturan, struktur, dan proses. Karakteristik Organisasi (Kreps) : (a). adanya aturan-aturan, norma-norma, dan prosedur yang baku mengenai apa yang dilakukan dalam menyelesaikan tugas-tugas organisasi, (b) spesialisasi peran anggota organisasi menurut pembagian kerja , (c) Hirarki otoritas organisasi secara formal, (d) pekerjaan karyawan dikualifikasi berdasarkan kompetensi teknis dan kemampuan melakukan pekerjaan, (e) saling pertukaran dalam pekerjaan sehingga memungkinkan orang lain menggantikan pekerjaan seseorang, (f) hubungan internal diantara anggota orang bersifat professional dan personal, (g) deskripsi pekerjaan yang rinci harus diberikan kepada anggota organisasi yang merupakan pedoman dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab, (h) rasionalitas dan kemungkinan meramalkan aktivitas organisasi dan penyelesaian tugas.

2. Teori hubungan Manusia
Manusia sebagai anggota organisasi – inti organisasi social. Penekanan teori hubungan manusia : pentingnya individu dan hubungan social dalam kehidupan organisasi. Pada studi – studi selanjutnya selalu ditemukan pertentangan antara teori klasik dan teori hubungan manusia ? teori klasik – produksi pekerja, teori hubungan manusia kesejahteraan anggota organisasi . Anggapan dasar teori hubungan manusia (1) rata-rata manusia tidak mempunyai pembawaan tidak suka bekerja? Bekerja merupakan sumber kepuasan manusia, (2) control dari luar, ancaman dan hukuman bukan merupakan alat untuk membawa sesuatu kepada tujuan – berasumsi bahwa kunci penampilan pekerja terletak pada komitmen terhadap suatu pekerjaan pada control pengelola, (3) komitmen terhadap tujuan adalah satu fungsi dari ganjaran yang dihubungkan dengan ppencapaian mereka, (4) rata-rata manusia belajar dibawah kondisi yang pantas? Tidak hanya menerima pekerjaan, tetapi juga mencari rasa tanggung jawab, (5) kapasitas untuk melatih tingkat imajinasi didistibusikan secara luas, (6) dibawah kondisikehidupan modern, potensi intelektual dan organisasi terletak pada kesatuan bagian-bagian.

3. Teori Sistem
Merupakan transdisciplinary studi tentang sistem secara umum, dengan tujuan mengelusidasi prinsip-prinsip yang dapat diterapkan untuk semua jenis sistem di semua bidang penelitian. Istilah ini belum memiliki yang didirikan, tepat-yang berarti baik, tetapi teori sistem cukup dapat dianggap sebagai spesialisasi sistem berpikir dan generalisasi dari ilmu sistem. Teori system social- memandang organisasi sebagai kaitan bermacam-macam komponen yang saling berhubungan satu sama lain dalam mencapai tujuan organisasi.
sistem sosial teori yang dikembangkan oleh Niklas Luhmann merupakan pilihan bagi landasan teori Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM). Setelah menjelaskan keuntungan menggunakan sebuah teori (sosial) grand sebagai perspektif teoretis dasar, akar teori ini sistem sosial - pandangan deterministik sistem seperti mesin, pendekatan sistem terbuka dan non-linier teori sistem - ditangani.
Berdasarkan pandangan sistem sosial sebagai sistem autopoietically tertutup, lima kontribusi besar untuk landasan teoritis HRM diidentifikasi: (1) konseptualisasi mengatur dan mengelola sumber daya manusia sebagai proses sosial, sehingga mengatasi sudut individualistik, (2) yang baru pentingnya individu sebagai elemen penting dalam lingkungan sistem, (3) bentuk pantang jauh asumsi mencapai atau sangat realistis tentang 'sifat' manusia, (4) interaksi antara berbagai tingkat dan unit analisis yang dibangun dalam teori yang penting untuk analisis komprehensif dan mendalam tentang fenomena HR dan (5) keterbukaan untuk teori tambahan untuk yang sosial teori sistem menyediakan kerangka secara keseluruhan.




4. Teori politik
Teori politik memiliki dua makna: makna pertama menunjuk teori sebagai pemikiran spekulatif tentang bentuk dan tata cara pengaturan masyarakat yang ideal, makna kedua menunjuk pada kajian sistematis tentang segala kegiatan dalam masyarakat untuk hidup dalam kebersamaan. Contoh teori politik yang merupakan pemikiran spekulatif adalah teori politik Marxis-Leninis atau komunisme,
Teori politik – pokok permasalahan : (a) kekuasaan, (b) konflik, distribusi kewenangan. Preposisi dari perspektif teori politik : (1) kebanyakan dari keputusan –keputusan penting dalam organisasi mencakup alokasi sumber-sumber yang langkah, (2) organisasi adalah komposisi gabungan dari sejumlah kepentingan individu, kelompok, (3) keputusan individu berbeda –beda dalam nilai-nilai , kekuasaan, kepercayaan, dan lain-lain secara realitas, (4) tujuan dan keputusan organisasi timbul dari proses perundingan antar individu/ kelompok, dan (5) adanya timbul perbedaan yang abadi, maka kekuasaan dan konflik merupakan pusat kehidupan organisasi.
Ahli teori pola mengakui keberadaan dan pentingnya otoritas, tetapi otoritas hanya merupakan salah satu bentuk yang penting dari kekuasaan. Bentuk-bentuk kekuasaan yang paling berarti: *Otoritas- makin tinggi posisi seseorang.

5. Teori simbolis
Orang-orang bertindak berdasarkan makna simbolik mereka menemukan dalam suatu situasi tertentu.. Dengan demikian kita berinteraksi dengan simbol, membentuk hubungan di sekitar mereka. Tujuan interaksi kita dengan satu sama lain adalah untuk menciptakan makna bersama. Bahasa itu sendiri merupakan bentuk simbolik, yang digunakan untuk jangkar makna untuk simbol-simbol.
Aspek utama adalah:
• Kami bertindak terhadap orang lain berdasarkan arti bahwa orang-orang lain untuk kita.
• Makna dibuat dalam interaksi kita dengan orang lain dalam berbagi penafsiran kita simbol.
• Makna dimodifikasi melalui proses penafsiran dimana kami pertama kali menciptakan makna internal, kemudian cek eksternal dan dengan orang lain.
• Kami mengembangkan konsep diri kita melalui interaksi dengan orang lain.
• Kami adalah dipengaruhi oleh budaya dan proses-proses sosial, seperti norma-norma sosial.
• Struktur sosial kita yang bekerja di luar melalui interaksi sosial dengan orang lain.
(Symbolic). Simbolik interaksionis - Dalam teori interaksionis simbolik, masyarakat terdiri dari dan pola interaksi terorganisir antar individu, dan penelitian berfokus pada mudah interaksi tatap muka diamati bukan pada tingkat hubungan struktural-makro yang melibatkan lembaga-lembaga sosial (Simbolis). Ini pergeseran fokus dari norma stabil masyarakat terhadap proses-proses sosial berubah, melihat peserta acara daripada peristiwa itu sendiri. interactionists Simbolik membuat sementara, terbatas hubungan sosial di fluks konstan, meskipun kerangka kerja yang mengatur hubungan stabil. Ada penekanan pada simbol, negosiasi kenyataan, dan minat dalam peran orang bermain. Peran-mengambil adalah mekanisme kunci untuk interaksi sosial, karena memungkinkan orang untuk melihat sesuatu dari perspektif orang lain. Improvisasi juga memainkan peran utama dalam interaksi sosial.

Interactionists simbolik melihat masyarakat sebagai terdiri dari dan pola interaksi terorganisasi di antara individu. Mereka cenderung untuk mempelajari interaksi sosial melalui observasi partisan daripada survei dan wawancara, dengan alasan dekat kontak yang dan perendaman dalam kehidupan sehari-hari peserta diperlukan untuk dapat memahami arti dari tindakan mereka.
Fungsionalisme Keyakinan dasar dari fungsionalisme adalah bahwa dunia adalah tempat yang stabil, dan sosialisasi yang terjadi melalui penerimaan nilai-nilai dan norma masyarakat, sehingga konsensus dicapai (Fungsionalisme).


KESIMPULAN
Kesimpulan dari pembahasan di antaranya yaitu:
1. Setiap organisasi mempunyai tujuan yang sama (kerjasama) agar perusahaan atau organisasinya ttersebut bisa meningkat/maju.
2. Dalam organisasi harus terjalin hubungan baik, dalam hal ini hubungan internal (antara atasan dan bawahan) dan hubungan eksternal (anatara organisasi dan masyarakat) di lingkungannya,. Agar organisasi tersebut dapat memasarkan produk perusahaannya atau bisa siterima dikalangan masyarakat.
3. Dalam organisasi harus mempunyai system yang baik agar dalam organisasi tersebut tetap terkontrol kegiatannya.
4. Di dalam organisasi harus terdapat orang-orang yang memilki tingkat kreatifitas yang tinggi dan harus memiliki seeorang yang bisa dijadikan sebagai top management (perantara). Hal tersebut dilakukan agar jika terjadi konflik, keluhan/kritik karyawan, saran dari karyawan ataupun masyarakat seorang top manajemen bisa menyampaikan kepada atasan dan mencari solusi yang tepat agar masalah tersebut dapat terselesaikan dengan cepat.
5. Setiap Organisasi harus menjunjung tinggi yang namanya tanggung jawab, berani mengambil resiko dan mampu menyesuaikan terhadap perubahan social.
6. Fungsionalis Keyakinan dasar dari fungsionalisme adalah bahwa dunia adalah tempat yang stabil, dan sosialisasi yang terjadi melalui penerimaan nilai-nilai dan norma masyarakat, sehingga konsensus dicapai (Fungsionalisme).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar