search blog

Selasa, 29 Maret 2011

teori kebutuhan maslow dan sifat yang perlu dimiliki seorang wirausaha

SIFAT-SIFAT YANG PERLU DIMILIKI WIRAUSAHA

1) Percaya Diri
Seorang wirausahawan harus memiliki sifat pribadi yang mantap dan tidak mudah terombang ambing oleh pendapat orang lain. Emosionalnya bisa dikatakan sudah stabil, tidak mudah tersinggung dan naik pitam. Kepercayaan diri akan mempengaruhi gagasan, karsa, inisiatif, kreativitas, keberanian, ketekunan, semangat kerja, kegairahan berkarya, tetapi dia mempertimbangkannya secara kritis.
Kunci keberhasilan dalam bisnis adalah untuk memahami diri sendiri. Oleh karena itu wirausaha yang sukses adalah wirausaha yang mandiri dan percaya diri yang sehat jasmani dan rohaninya.

2) Berorientasi pada Tugas dan Hasil
Seorang wirausahawan harus konsisten terhadap usaha yang dijalaninya dan tentu saja sudah mempertimbangkan matang-matang tentang hasil yang akan diperoleh nantinya.
Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil, adalah orang yang selalu mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan kerja keras. Dalam kewirausahaan peluang hanya diperoleh apabila ada inisiatif. Perilaku inisiatif biasanya diperoleh melalui pelatihan dan pengalaman bertahun-tahun dan pengembangannya diperoleh dengan cara disiplin diri, berpikir kritis, tanggap, bergairah dan semangat berprestasi.

3) Keberanian mengambil risiko
Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih menantang untuk mencapai kesuksesan atau kegagalan daripada usaha yang kurang menantang. Wirausaha menghindari situasi risiko yang rendah karena tidak ada tantangan dan menjauhi situasi risiko yang tinggi karena ingin berhasil. Pada situasi ini seorang wirausahawan dalam menghadapi suatu masalah harus dengan penuh perhitungan dan pertimbangan. Jika hal tersebut sudah dilakukan maka berjalanlah terus dengan tidak lupa kepada Allah SWT .

Pilihan terhadap suatu resiko tergantung dari :
• Keyakinan pada diri sendiri
• Kesediaan untuk menggunakan kemampuan dalam mencari peluang dan kemungkinan untuk memperoleh keuntungan
• Kemampuan untuk menilai situasi risiko secara realiti
4) Kepemimpinan
Setiap manusia mempunyai jiwa kepemimpinan, namun bagaimana sifat itu dipupuk semenjak kita masih kecil hingga terbentuk jiwa yang tangguh dan dapat memberikan pengaruh dimanapun ia berada. Sifat inilah yang harus dimiliki seorang wirausahawan, karena yang akan ia bangun nantinya adalah lapangan pekerjaan, sifat ini sangat cocok untuk memanage lapangan pekerjaan yang dibangun agar menjadi solid. Seorang wirausaha harus memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan, keteladanan. Ia selalu menampilkan produk dan jasa-jasa baru dan berbeda sehingga ia menjadi pelopor baik dalam proses produksi maupun pemasaran. Dan selalu memanfaatkan perbedaan sebagai suatu yang menambah nilai serta seorang pemimpin juga harus mau menerima kritik dan saran dari bawahan, ia harus memiliki sifat responsif.

5) Keorisinilan : kreativitas dan Inovasi
Tidak semua orang mempunyai keorisinilan. Maksud dari orisinil disini adalah sifat yang inovatif, artinya seorang pengusaha harus bisa memunculkan ide-ide baru untuk sebuah wirausaha yang akan dijalaninya.
Wirausaha yang inovatif adalah orang yang memiliki ciri-ciri :
• Tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan saat ini, meskipun cara tersebut cukup baik
• Selalu menuangkan imajinasi dalaam pekerjaannya
• Selalu ingin tampil berbeda atau selalu memanfaatkan perbedaan


6) Berorientasi ke Masa Depan
Seorang pengusaha tentunya sudah mempunyai strategi dan langkah-langkah tertentu untuk mencapai kesuksesan. Harus dapat melihat sudut pandang terhadap usaha yang ia jalani, dan mempunyai gambaran terhadap prospek akan usaha yang ia jalani kedepannya. Wirausaha harus memiliki perspektif dan pandangan ke masa depan karena sebuah usaha tidak mungkin hanya berdiri untuk sementara waktu tapi suatu usaha didirikan untuk selamanya, kuncinya adalah dengan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dari yang ada sekarang.

TEORI MOTIVASI HIRARKI KEBUTUHAN ABRAHAM MASLOW

Abraham Harold Maslow (1908 - 1970) adalah psikolog Amerika yang merupakan seorang pelopor aliran psikologi humanistik. Ia terkenal dengan teorinya tentang hirarki kebutuhan manusia.
Teori Humanistik dan Aktualisasi Diri
Abraham Maslow dikenal sebagai pelopor aliran psikologi humanistik. Maslow percaya bahwa manusia tergerak untuk memahami dan menerima dirinya sebisa mungkin. Teorinya yang sangat terkenal sampai dengan hari ini adalah teori tentang Hierarchy of Needs (Hirarki Kebutuhan). Kehidupan keluarganya dan pengalaman hidupnya memberi pengaruh atas gagasan gagasan psikologisnya. Setelah perang dunia ke II, Maslow mulai mempertanyakan bagaimana psikolog psikolog sebelumnya tentang pikiran manusia. Walau tidak menyangkal sepenuhnya, namun ia memiliki gagasan sendiri untuk mengerti jalan pikir manusia.
Psikolog humanis percaya bahwa setiap orang memiliki keinginan yang kuat untuk merealisasikan potensi potensi dalam dirinya, untuk mencapai tingkatan aktualisasi diri. Untuk membuktikan bahwa manusia tidak hanya bereaksi terhadap situasi yang terjadi di sekelilingnya, tapi untuk mencapai sesuatu yang lebih, Maslow mempelajari seseorang dengan keadaan mental yang sehat, dibanding mempelajari seseorang dengan masalah kesehatan mental. Hal ini menggambarkan bahwa manusia baru dapat mengalami "puncak pengalamannya" saat manusia tersebut selaras dengan dirinya maupun sekitarnya. Dalam pandangan Maslow, manusia yang mengaktualisasikan dirinya, dapat memiliki banyak puncak dari pengalaman dibanding manusia yang kurang mengaktualisasi dirinya.

Hirarki Kebutuhan Abraham Harold Maslow


Interpretasi dari Hirarki Kebutuhan Maslow yang direpresentasikan dalam bentuk piramida dengan kebutuhan yang lebih mendasar ada di bagian paling bawah Maslow menggunakan piramida sebagai peraga untuk memvisualisasi gagasannya mengenai teori hirarki kebutuhan. Menurut Maslow, manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan atau hirarki, mulai dari yang paling rendah (bersifat dasar/fisiologis) sampai yang paling tinggi (aktualisasi diri). Adapun hirarki kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut :
1) Kebutuhan fisiologis: kebutuhan yang dasariah, misalnya rasa lapar, haus, tempat berteduh, seks, tidur, oksigen, dan kebutuhan jasmani lainnya.
2) Kebutuhan akan rasa aman: mencakup antara lain keselamatan dan perlindungan terhadap kerugian fisik dan emosional.
3) Kebutuhan sosial: mencakup kebutuhan akan rasa memiliki dan dimiliki, kasih sayang, diterima-baik, dan persahabatan.
4) Kebutuhan akan penghargaan: mencakup faktor penghormatan internal seperti harga diri, otonomi, dan prestasi; serta faktor eksternal seperti status, pengakuan, dan perhatian.
5) Kebutuhan akan aktualisasi diri: mencakup hasrat untuk makin menjadi diri sepenuh kemampuannya sendiri, menjadi apa saja menurut kemampuannya.

Pada perkembangannya, teori ini juga mendapatkan kritik. Hal ini dikarenakan adanya sebuah loncatan pada piramida kebutuhan Maslow yang paling tinggi, yaitu kebutuhan mencapai aktualisasi diri. Kebutuhan itu sama sekali berbeda dengan keempat kebutuhan lainnya, yang secara logika mudah dimengerti. Seakan-akan ada missing link antara piramida ke-4 dengan puncak piramida. Seolah-olah terjadi lompatan logika.











DAFTAR PUSATAKA

(sumber:www.puskur.net/download/naskahakademik/bidangketrampilan/lifeskills/modelsmk/wirausaha/bab4wirausaha.doc.)
http://jurnalskripsi.com/search/contoh+komunikasi+antar+budaya+dalam+iklan+coca-cola
sumber :Dr.Buchari Alma,1999
www.ruly.blogdetik.com/2008/.../8-jalan-menuju-wirausaha-sukses/
http://id.wikipedia.org/wiki/Abraham_Maslow

Tidak ada komentar:

Posting Komentar